Kebocoran data kembali membuat heboh, kali ini diisukan dialami oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Indonesian Automatic Finger Identification System (INAFIS) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS). Bahkan, disebutkan jika data ini bebas diperjualbelikan di situs gelap.
Informasi mengenai kebocoran data Kemenhub dan INAFIS tengah viral di media sosial salah satunya diposting oleh akun X dengan nama akun @MurtadhaOne1. Dalam postinganya, tampak tangkapan layar menampilkan logo INAFIS dan Kemenhub.
Masih dalam akun itu, disebutkan jika saat ini parahnya data pribadi diperjualbelikan secara bebas.
“Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub dijual di dark web. Harganya 1.000 – 7.000 dolar AS,” tulis akun tersebut dalam postinganya seperti dilihat pada Selasa (25/6/2024).
Banyak warga net yang memberikan respon negatif berkaiatan dengan viralnya informasi ini. Mereka mayoritas mempertanyakan keamaan data di tanah air.
“Semudah itukah data negeri dicuri,” tulis akun @ucapkanaja.
“Pesona plus 62, data keamanan negarapun terbuka aksesnya buat siapa aja,” tulis akun @adviesory.
“Data intelijen, data jumlah alutista dan data rahasia lainnya bocor. Semudah itu menaklukan negara besar Indonesia. Nggak usah pakai provokasi, nggak usah pakai narasi-narasi besar cuma dihack aja takluklah negara ini,” tulis akun @yesmar_banu.