Inilah Sosok Hacker Pencipta Ramsomware Lockbit Penyebab Server PDN Down

Diposting pada

Satu Berita Dunia – Server Pusat Data Nasional (PDN) mengalami gangguan serius pada Kamis (20/06/2024), menyebabkan lumpuhnya operasional selama beberapa hari. Akibatnya, banyak instansi layanan publik terpengaruh.

Belakangan, diketahui bahwa gangguan ini disebabkan oleh serangan siber berupa ransomware. Banyak yang penasaran dengan sosok hacker di balik serangan ini. Siapa sebenarnya raja hacker yang menciptakan ransomware tersebut?

Raja hacker yang bertanggung jawab atas ransomware LockBit, penyebab lumpuhnya server PDN, ternyata berasal dari luar negeri.

 

Dmitry Yuryevich Khoroshev Pencipta Virus Ramsomware Lockbit (state.gov) (state.gov)

 

 

Dmitry Yuryevich Khoroshev, warga Rusia yang dikenal dengan nama LockBitSupp, adalah pencipta virus tersebut. Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah menahan Khoroshev atas berbagai tuduhan, termasuk penipuan komputer, pemerasan, dan penipuan.

Ilustrasi virus komputer. (photo/Unsplash/@jackson_893)

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hisna Siburian, mengungkapkan bahwa gangguan pada PDN disebabkan oleh ransomware Brain Chiper, yang merupakan pengembangan dari ransomware LockBit 3.0.

“Insiden ini adalah akibat serangan ransomware Brain Chiper, pengembangan terbaru dari ransomware berdasarkan analisis forensik BSSN,” ujar Hisna di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, pada Senin (24/6/2024).

Brain Chiper menggunakan varian dari LockBit 3.0 untuk mengeksfiltrasi data sensitif dan mengenkripsinya. Menurut situs Broadcom, Brain Chiper diidentifikasi sebagai ransomware yang sangat berbahaya.

Situs CISA (Cybersecurity & Infrastructure Security Agency) Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa LockBit 3.0 adalah versi terbaru dari ransomware LockBit 2.0.

LockBit dikenal sebagai ransomware berbasis afiliasi, menyebarkan LockBit RaaS (Ransomware as a Service) menggunakan berbagai TTP (Tactics, Techniques, and Procedures) yang berbeda untuk menyerang berbagai bisnis, organisasi, dan instansi penting di berbagai negara.

Ransomware ini telah menyebabkan gangguan besar dan memaksa banyak organisasi untuk memperkuat langkah-langkah keamanan siber mereka demi mencegah serangan serupa di masa mendatang.